ANAK SEHAT TERLAHIR DARI IBU YANG SEHAT
Penulis : Ina Handayani, M.Keb.
(Dosen Prodi Kebidanan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung)
Kesehatan adalah adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan seorang ibu akan menentukan kesehatan seorang anak. Kondisi anak dipengaruhi oleh periode ibu pra kehamilan, kehamilan, persalinan kemudian saat anak tumbuh dan berkembang, atau dikenal dengan masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dimulai sejak bayi berada dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Berikut periode seorang wanita dalam mempersiapkan dirinya menjadi seorang ibu :
PERIODE PRA KEHAMILAN :
Mendapatkan anak yang sehat adalah harapan semua keluarga, sehingga kehamilan harus direncanakan dengan baik. Persiapan ini penting dilakukan agar tubuh siap menghadapi masa kehamilan dan ibu lebih nyaman menjalani masa kehamilan hingga waktu persalinan tiba. Beberapa persiapan sebelum memulai program kehamilan :
- Berkonsultasi tentang kesehatan
Berkonsultasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebagai persiapan sebelum memulai program hamil. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi hal-hal terkait dengan riwayat penyakit tertentu yang kemungkinan dapat memengaruhi kehamilan.
- Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
Memeriksakan kesehatan gigi dan mulut dokter gigi juga perlu dilakukan sebagai bentuk persiapan sebelum memulai program hamil, sehingga jika ada gangguan pada kesehatan gigi dan mulut bisa terdeteksi lebih dini. Pada saat hamil terjadi perubahan hormon dalam tubuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit gigi dan mulut. Kenaikan kadar hormon selama kehamilan menyebabkan gusi lebih mudah meradang (gingivitis). Status oral higiene seorang wanita sebelum ia hamil turut mempengaruhi derajat keparahan pregnancy gingivitis ini. Bila kebersihan rongga mulutnya sebelum dan semasa kehamilan tidak terjaga maka bakteri dalam rongga mulut akan semakin berkembang dan memperberat peradangan pada gusi dan jaringan pendukung gigi. Bila dibiarkan dan tidak dirawat, hal ini akan menjadi faktor resiko terjadinya kelahiran prematur (dibawah 37 minggu) dan berat badan bayi saat lahir kurang dari normal (dibawah 2.5 kg). Sudah banyak bukti ilmiah yang mendukung pernyataan ini.
- Menentukan indeks massa tubuh (IMT)
Berat badan ideal merupakan kondisi yang baik ketika merencanakan kehamilan. Untuk menentukan apakah berat badan Anda tergolong ideal atau tidak, bisa dengan melakukan pemeriksaan indeks massa tubuh (IMT). Cara menghitung IMT yaitu
IMT = Berat badan (dalam kg) : Tinggi badan (dalam m)².
Rentang nilai indeks massa tubuh untuk perempuan dewasa adalah sebagai berikut:
- Kurus: < 17 kg/m²
- Normal: 17 – 23 kg/m²
- Kegemukan: 23 – 27 kg/m²
- Obesitas: > 27 kg/m²
Jika kehamilan terjadi pada kondisi kelebihan berat badan atau obesitas bisa meningkatkan risiko terkena diabetes gestasional dan preeklampsia. Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, dan terdapatnya protein dalam urine (proteinuria) akibat kebocoran ginjal. Kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi lain seperti terjadinya keguguran, kelahiran prematur, cacat pada janin, makrosomia atau bayi besar yang menyulitkan persalinan.
Jika kehamilan terjadi pada kondisi tubuh berat badan yang kurang bisa mempengaruhi kondisi fisik ibu dan janin. Kekurangan berat badan berarti mengalami kekurangan asupan gizi. Ibu hamil underweight lebih cepat merasa kelelahan, lemas dan berpenampilan kuyu karena anemia kekurangan zat besi. Selain itu rentan terserang penyakit karena cenderung memiliki daya tahan tubuh lemah, sehingga rentan terserang penyakit akibat infeksi mikroorganisme. Pada janin, berisiko menimbulkan gangguan pertumbuhan janin dan persalinan prematur.
Selain bepengaruh terhadap kondisi kehamilan, nilai IMT pun berpengaruh terhadap kesuburan seorang wanita. Jika nilai IMT ada dalam kategori kurus atau justru berlebihan (obesitas), peluang untuk hamil mungkin akan berkurang.
Berat badan mempengaruhi kesuburan melalui kadar hormon. Hormon memiliki peran penting pada semua proses dan tahapan kehamilan, mulai dari pelepasan sel telur, pembuahan oleh sperma, hingga perkembangan hasil pembuahan menjadi janin di rahim. Lemak memiliki peran penting dalam produksi dan penyimpanan hormon reproduksi wanita, seperti estrogen. Wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki kadar lemak lebih tinggi. Hal ini akan menyebabkan lebih banyak hormon estrogen yang terbentuk. Jumlah estrogen yang berlebihan justru mengganggu sistem reproduksi wanita. Itulah sebabnya, banyak wanita yang memiliki berat badan berlebih dan obesitas mengalami menstruasi yang tidak teratur. Hal ini berpengaruh terhadap kesuburan seorang wanita.
Pada wanita yang kekurangan berat badan, kadar lemak yang terlalu sedikit akan menyebabkan berkurangnya kadar hormon progesteron dan meningkatnya kadar hormon kortisol. Perubahan hormonal ini bisa membuat tubuh merasa tidak berada dalam kondisi yang baik dan aman untuk hamil, sehingga kondisi tubuh lebih fokus pada usaha untuk bertahan hidup dan membuat fungsi reproduksi menjadi kurang baik.
- Menjalani pola hidup sehat dan berolahraga
Menjalani pola hidup sehat merupakan bagian dari persiapan sebelum memulai program hamil. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang yang mengandung protein, serat, dan antioksidan tinggi dan hindari makanan yang banyak mengandung gula, garam, serta minuman yang berkafein seperti kopi atau alkohol. Selain itu lakukan olahraga secara teratur, sebagai persiapan untuk menghadapi adaptasi perubahan tubuh akan terjadi selama kehamilan.
- Mempersiapkan kondisi mental
Kehamilan membutuhkan kodisi fisik yang sehat dan juga kondisi mental yang baik. Jika sebelum hamil kondisi psikologis mengalami gangguan, hal ini tentu saja memperburuk keadaan kehamilan yang juga mengalami perubahan secara psikologis, karena pengaruh hormonal ditambah adanya perubahan fisik yang juga membutuhkan adaptasi. Ketika seorang calon ibu merasa bahagia, maka sang calon bayi juga bahagia. Sebaliknya, kalau seorang calon ibu terus-menerus merasa stres, maka hal tersebut bisa berdampak pada karakter anak nantinya. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa kestabilan emosi ibu ternyata memengaruhi kondisi kestabilan emosi sang anak juga.
Konsultasikan ke dokter atau psikolog, jika Anda memiliki masalah psikologis, seperti stres berat, gangguan cemas, atau depresi, sehingga sebelum kehamilan terjadi, masalah psikologis ini sudah teratasi. Persiapan kondisi mental ini memang tidak hanya butuh pengendalian dari seorang calon ibu sendiri tapi juga dari pasangan dan keluarga.
8. Konsumsi Suplemen asam folat
Suplemen asam folat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan dan mencegah bayi dari cacat bawaan lahir, seperti anensefali dan spina bifida. Untuk menunjang keberhasilan program hamil meningkat dan bayi kelak terhindar dari risiko kecacatan, seorang wanita yang sedang mepersiapkan kehamilan dianjurkan untuk memenuhi asupan asam folat sebanyak 400–600 mikrogram (mcg) setiap harinya. Asupan asam folat bisa Anda peroleh melalui makanan atau suplemen prenatal.
- Mengetahui Masa Subur
Kehamilan bisa terjadi saat hubungan suami istri terjadi di masa subur. Masa subur merupakan proses ketika sel telur sudah siap untuk dibuahi setiap bulannya. Masa subur wanita atau masa ovulasi, adalah waktu di mana sel telur yang sudah matang dilepaskan untuk kemudian dibuahi sperma.
Untuk mengetahui masa subur bisa berdasarkan siklus menstruasi. Masa ovulasi terjadi pada hari ke 14 sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Misalnya jika seorang wanita mengalami siklus menstruasi yang teratur, maka bisa menentukan kapan kira-kira akan kembali mengalami mentrusi pada bulan berikutnya. Misalnya jika menstrusi berikutnya adalah tanggal 20 bulan Desember maka masa subur bisa dihitung dengan cara 20 dikurangi 14 yaitu pada tanggal 7 bulan Desember.
Apabila menstruasi tidak teratur maka umumnya masa subur wanita dihitung berdasarkan catatan dan analisis siklus haid selama setidaknya 8 bulan terakhir. Berikut adalah cara menghitung masa subur wanita:
- Ketahui siklus terpendek Anda. Sebagai contoh, siklus terpendek menstruasi Anda adalah 27 hari. Kurangi 27 dengan 18 dan hasilnya adalah 9. Angka ini adalah hari pertama saat Anda berada pada posisi paling subur.
- Ketahui siklus terpanjang Anda. Sebagai contoh, siklus terpanjang menstruasi Anda adalah 30 hari. Kurangi 30 dengan 11 dan hasilnya adalah 19. Angka ini adalah hari terakhir saat Anda paling subur.
Dengan demikian, jika siklus haidnya rata-rata adalah 27–30 hari, maka masa paling subur Anda adalah pada hari ke-9 hingga ke-19.
Sel telur hanya dapat bertahan selama 24 jam setelah dikeluarkan. Jadi, bila ingin hamil, sel telur harus dibuahi dalam waktu 12–24 jam setelah ovulasi. Sedangkan sperma bisa bertahan ampai 3 hari., Kesempatan untuk hamil akan lebih tinggi jika sperma telah berada dalam tuba falopi (saluran yang menghubungan ovarium dengan rahim) selama masa subur.Untuk mengetahui masa subur masa subur yaitu dari gejala yang terjadi berdasarkan perubahan suhu basal tubuh dan perubahan lendir serviks.
Dengan mengetahui masa subur, pasangan bisa merencanakan kehamilan setelah dirasa kondisi fisik dan mental calon ibu sudah dalam kondisi baik.
(Bersambung ke Persiapan ibu di periode Kehamilan.)