Perlindungan Anak & Perempuan

AYAH DAN PERAN DALAM MEMBENTUK MENTALITAS ANAK DAN REMAJA AGAR SETEGAR ANAK-ANAK PALESTINA

Keluarga merupakan institusi pertama yang membentuk karakter dan kepribadian seorang anak. Ayah memiliki peran penting dalam mendidik dan memberikan teladan kepada anak-anaknya. Salah satu aspek penting dari pendidikan keluarga adalah membangun mentalitas anak dan remaja agar mampu menghadapi tantangan hidup dengan tegar dan kuat. Menarik untuk menggali bagaimana ayah dapat berperan dalam membentuk mentalitas anak dan remaja agar setegar anak-anak Palestina. Berikut ini beberapa poin utama:

1. Mengajarkan Tauhid
Dengan fondasi tauhid yang kuat dan peran ayah yang optimal, anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang tangguh secara mental dan spiritual, seperti anak-anak Palestina yang  teguh dalam keimanan meski menghadapi situasi yang sangat berat. Menurut Agha (2022), mengimani Allah swt sebagai Tuhan yang Satu merupakan fondasi dasar dan penting dalam Islam. Sejak kecil, anak-anak harus dikenalkan dengan tauhid.

2. Menentukan Arah dan Tujuan
Untuk membentuk ketangguhan mental seperti anak-anak Palestina, ayah dapat berbagi kisah-kisah tentang perjuangan dan ketabahan, mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial, dan mencontohkan sikap pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan. Menurut Karmadewi et al. (2017), ayah merupakan penentu arah keluarga, termasuk berperan penting dalam pendidikan anak.

3. Memberikan Pemahaman Hidup Adalah Perjuangan
Perjuangan membuat kita terus berkembang, belajar, dan menjadi lebih kuat. Tanpa perjuangan, kita kehilangan esensi dari kehidupan itu sendiri. Peran ayah vital dalam membentuk mentalitas anak yang tangguh. Dengan mengambil inspirasi dari ketangguhan anak-anak Palestina, ayah dapat menanamkan nilai-nilai perjuangan yang membentuk karakter kuat pada anak. Menurut Risyad (2024), hidup ini adalah perjuangan, dan perjuangan itu ciri bahwa kita hidup. Jika sudah tidak ada perjuangan, kita sama seperti orang mati.

4. Menanamkan Nilai-nilai Kejujuran
Peran ayah penting dalam membangun fondasi kejujuran. Dengan menanamkan nilai-nilai integritas, ayah dapat membentuk generasi yang tangguh menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Anak-anak Palestina menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai kejujuran yang ditanamkan sejak dini dapat membentuk ketangguhan mental yang luar biasa. Menurut Halim (2023), melakukan suatu dusta merupakan perbuatan tercela yang tidak disukai Allah dan Rasul-Nya.

5. Membangun Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang baik antara ayah dan anak menjadi fondasi penting dalam membentuk ketangguhan mental agar setegar anak-anak Palestina. Melalui komunikasi yang efektif, seorang ayah dapat menanamkan nilainilai penting yang membentuk karakter anak yang tangguh, berempati, dan memiliki ketegaran mental dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan. Melalui komunikasi yang efektif dan teladan yang konsisten, ayah dapat membantu anak mengembangkan resiliensi dan keteguhan mental yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam hidup. Menurut Edy (2020), komunikasi merupakan urat nadi suatu hubungan. Kualitas hubungan ditentukan seberapa baik atau buruknya komunikasi.

6. Mengajarkan Pendidikan yang Komprehensif
Peran ayah krusial dalam membentuk generasi yang tangguh secara mental dan spiritual. Teladan dari anak-anak Palestina menunjukkan bahwa pendidikan yang tepat dapat menghasilkan generasi yang kuat, tabah, dan tetap optimis meski dalam kondisi tersulit sekalipun. Menurut Mulyana (2022), tanggungjwab orang tua, khususnya seorang ayah, terhadap anaknya dalam pengasuhan, pemeliharaan, dan pendidikan anak, berdasarkan ajaran Islam, mencakup tanggungjawab pendidikan iman, moral, fisik, akal, kejiwaan, sosial, dan seksual.

7. Mengajak ke Masjid
Masjid sebagai institusi pendidikan memiliki peran strategis menjadi pusat pembinaan rohani dan karakter yang melengkapi pendidikan dirumah, menyediakan lingkungan positif untuk mengembangkan nilai-nilai keimanan dan akhlak, memfasilitasi interaksi sosial yang sehat antar jamaah dari berbagai latar belakang, dan memberikan program-program pendidikan keagamaan. Ayah dapat membiasakan anak untuk shalat berjamaah dan mengikuti kegiatan masjid secara rutin, misalnya ikut kelas Tahsin dan Tahfiz Alquran. Selain itu, mengaitkan pembelajaran di masjid dengan isu-isu aktual, seperti situasi di Palestina, ayah dapat mendiskusikan bagaimana nilai-nilai yang dipelajari di masjid (keteguhan  iman,kesabaran, solidaritas) tercermin dalam ketegaran anak-anak Palestina. Keberanian diharapkan akan muncul pada jiwa anak. AsySyantut (2024) menjelaskan, setelah rumah, harus ada lembaga pendidikan yang dapat memberikan suasana tepat, agar fitrah tumbuh dan berkembang secara baik. Memberikan fasilitas pendukung pertumbuhan rohani, akal, fisik, serta memenuhi kebutuhan yang semakin bertambah, terutama kebutuhan rohani dan sosial. Di sinilah masjid dapat menjalankan fungsinya.

Daftar Pustaka
Agha AM. 2022. 90 Cara Sukses Mendidik Anak Ala Rasulullah SAW. Yogyakarta (ID): Checklist.
Asy-Syantut KA. 2024.
Mendidik Anak Laki-laki: Bagaimana Menyiapkan Generasi Islam yang Unggul. Solo (ID): Aqwam.
Edi A. 2020.
Mendidik Anak Tanpa Teriakan dan Bentakan. Jakarta (ID): Noura Books.
Halim AMA. 2023. Kisah Ayah dan Anak dalam Al-Qur’an. Depok (ID): Gema Insani.
Karmadewi KI, Gufron M, Maisyafriana, Kholidin, Aryogo P, Bharata DA, Fadilah H. 2017.
Ayah Peran Vitalnya dalam Pengasuhan: 17 Tanya Jawab Bersama Pakar Parenting Elly Risman, Psi. Bogor (ID): Yayasan Bhakti Suratto.
Mulyana I. 2022.
Keistimewaan Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak. Sukabumi (ID): CV Jejak. Risyad A. 2024. Nasihat Ayah. Jakarta (ID): Andam.

Penulis:  Hilman Hakiem (Peserta Kegiatan “Menulis Esai oleh Ayah dan Calon Ayah” yang diselenggarakan oleh LBF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *