IBU DAN PANDEMI
Hari ibu di Tahun 2020 ini terasa sangat istimewa, dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Teristimewa karena waktunya bertepatan jelang 1 tahun negeri ini berhadapan dengan pandemi Covid 19. Sampai saat inipun negeri ini masih terus berjuang untuk memenangkan pertarungan antara virus Covid 19 dengan kesehatan seluruh rakyat Indonesia.
Teristimewa karena, para ibu dipelosok tanah air mengambil peran penuh sebagai ‘pelindung keluarganya’ dari potensi tertular Covid 19. Segala upaya dilakukan oleh para ibu; memastikan protokol pencegahan Covid 19 berjalan dengan baik ditengah keluarga, mengingatkan mereka untuk saling menjamin kepatuhan prokes saat keluar rumah hingga menyediakan asupan terbaik yang dapat membantu menjaga stamina serta imunitas keluarga, semua telah dilakukan secara bersamaan dengan sebaik mungkin. Sehingga terasa sangat layak para ibu mendapatkan penghargaan yang luar biasa atas upaya dan perannya yang begitu tulus ikhlas membantu bangsa Indonesia untuk berhasil mengatasi pandemi ini.
Sedemikian pentingnya peran ibu dalam membantu pemerintah melakukan upaya penyelamatan anak bangsa dari paparan Covid 19 ini, sampai sampai lirik lagu kampanye Lawan Covid 19 yang dirillis oleh PADI Reborn khususon berjudul “Ingat Pesan Ibu”, syairnya sangat sering terdengar dan sangat mudah diingat ;
Ingat pesan Ibu
Pakai maskermu
Cuci tangan pakai sabun
Jangan sampai tertular
Ingat selalu pesan Ibu
Jaga jarakmu
Hindari kerumunan
Jaga keluargamu
Dalam suatu wawancara di televisi, Tim PADI Reborn mendapat pertanyaan, “mengapa judul nya Ingat pesan Ibu ?”
Ternyata jawabnya sederhana, karena sosok seorang ibu itu luar biasa, ia adalah kekuatan keluarga, ia sosok yang dihormati, didengarkan nasehatnya, dihargai dan dimuliakan oleh seluruh keluarganya sehigga, apa yang disampaikannya bisa dipastikan dapat dengan mudah dilaksanakan oleh anggota keluarganya.
Inilah kekuatan para ibu, ia memiliki pengaruh yang luar biasa saat ia memiliki pemahaman yang baik dan utuh tentang suatu hal serta menguasai keadaan. Keberadaannya ditengah keluarga akan menjadi suluh dan petunjuk jalan bagaimana melewati situasi sulit sekalipun. Keluarga adalah unit terkecil dari keseluruhan rakyat Indonenisa ini. Apabila keluarga berhasil memberi peran maka akan berdampak pada masyarakat luas, dan jika banyak ibu dari banyak keluarga yang berhasil memahami situasi dan bersama sama solid mentaati prokes Covid 19 maka, persoalan pandemi yang sedang dihadapi oleh bangsa ini akan lebih mudah untuk diakhiri. Dan sebaliknya, ketika kondisi pandemi terus mengalami perburukan hingga memasuki bulan ke 9 maka, besar kemungkinan hal ini terjadi karena banyak para ‘ibu’ belum memberikan peran terbaiknya dalam membantu bangsa dan negara mengatasi persoalan Covid 19 ini ?.
Sejatinya, seorang ibu adalah sosok pembelajar cepat, ibu memiliki multi talenta yang luar biasa dan ini semua adalah modal bagi ibu untuk cepat beradaptasi dengan perubahan yang ada. Ditengah badai pandemi Covid 19, para ibu telah menghadapi kehidupan yang tidak biasa. Para ibu dimanapun mereka berada dengan sadar atau tidak telah dikondisikan untuk menjadi ibu sepenuhnya, dan bahkan saya merasa telah dikembalikan pada qodrat yang sesungguhnya. Tidak sedikit para ibu harus berbagi peran domestiknya dengan perannya sebagai profesional dibidang masing-masing. Sehingga waktu yang ada, berbagi antara rumah dan luar rumah (tempat bekerja). Namun, saat pandemi hadir, para ibu mendapat hikmah dari Yang Maha Kuasa dengan adanya kebijakan untuk menjalankan tugas publiknya dari rumah. Kesempatan ini seakan menjadi waktu yang langka sekaligus teristimewa untuk menebus hari hari lalu yang barangkali banyak terenggut untuk urusan diluar rumah. Sisilain, pandemi seperti menjadi ‘pengkoreksi’ peran utama ibu bagi keluarganya selama ini.
Berbagai sektor kehidupan mengalami gangguan selama masa pandemi seperti sektor pendidikan, sosial, ekonomi dan sebagainya. Dan ketakstabilan situasi menjadikan para ibu harus segera beradaptasi. Terganggunya sektor kesehatan masyarakat mengharuskan para ibu untuk extra menjaga kesehatan buah hatinya dan seluruh anggota keluarganya sekaligus untuk dirinya sendiri. Terguncangnya proses pembelajaran memaksa para ibu harus ikut ambil peran sebagai guru pendamping secara langsung dirumahnya masing-masing. Dan dengan goyahnya sektor ekonomi mengharuskan para ibu harus mampu mengendalikan ekonomi keluarga, mengatur cash flow keuangan keluarga dengan lebih baik ,efektif dan efisien.
Situasi pandemi dengan segala persoalan yang muncul seakan menjadikan ‘rumah’ sebagai ‘rumah pembelajaran terpadu’ bagi para ibu dan sekaligus menjadi masa pembuktian ‘kehebatan’ seorang ibu ditengah keluarga dan masyarakat disekitarnya. Pembuktian bahwa urusan domestik dan urusan pendidikan anak anak adalah tangung jawab kedua orang tua (Ibu dan Ayah). Pembelajaran anak-anak tidak semata mata menjadi tanggung jawab pihak sekolah saja. Mungkin selama ini para orang tua tampa disadari lepas kendali dan merasa tanggung jawab pendidikan telah diselesaikan oleh pihak ketiga yaitu sekolah dan ini tidak tepat.
Kehadiran pandemi saat ini seolah bagaikan materi ujian yang nyaris sempurna bagi para ibu tidak hanya di Indonesia tapi juga bagi para ibu diseluruh dunia. Materi ujian dengan tingkat kesulitan rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Oleh karenanya, teristimewalah bagi para ibu yang meski tidak mudah tapi dapat menjalani hari hari pada masa ini dengan relatif baik dan on the track. Tentunya, 22 Desember 2020 ini special patut kita berikan apresiasi dan reward bagi seluruh ibu dinegeri ini. Dan semua elemen bangsa harus terus mendorong agar sebagian para ibu yang belum dapat memberikan peran terbaiknya dimasa sulit, secara berkesinambungan diperkuat pemahamannya dan pengetahuannya terkait persoalan yang ada ditengah kehidupan ini. Para ibu dengan segala keunikannya harus berani move on , berubah lebih baik dalam hal pemahaman dan implementasi pengetahuannya. Luaskan jaringan pergaulan dengan berbagai perspektif pemikiran, kuatkan budaya membaca, budaya diskusi dan terpenting adalah para Ibu harus makin Beriman karena para Ibu tidak hanya sebagai Perubah tapi sekaligus Tauladan bagi anak-anaknya, keluarganya dan masyarakat sekitarnya.
Akhirnya, jadilah ibu yang mampu belajar cepat dan cintailah Sang Pemilik Jiwa dan Raga agar kita para Ibu makin kuat menghadapi situasi pada hari hari mendatang yang penuh dengan ketidakpastian. Berubahlah, meski perubahan itu butuh proses yang terpenting adalah para ibu harus terus bergerak maju pada tujuan mulianya dan Perubahan adalah hasil akhir dari semua proses yang dilakukan.
Selamat hari Ibu untuk seluruh Ibu di Indonesia
Penulis: Desy Nofriati, SP. M.Si, Peneliti di BPTP Jambi