Manajemen Waktu Ibu, Untuk Keluarga dan Karir.
Oleh : Arifah Rizqiani
Bagaimana cara mengatur waktu terbaik antara keluarga dan karir? Agar semua tetap berjalan seimbang dan dapat saling menopang satu sama lain.
Setiap ibu diberi waktu yang sama dalam 1 hari, yaitu 24 jam. Semua kembali ke individu masing-masing, akan dipergunakan untuk apa saja waktu selama 24 jam tersebut. Adakalanya seorang ibu bisa memanfaatkan 24 jam tersebut dengan berbagai hal, dan ada pula ibu yang hanya bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk hal tertentu saja. Salah satu faktor dari perbedaan tersebut adalah kebiasaan seorang ibu.
Kebiasaan waktu ibu inilah yang perlu diatur sejak awal, bahkan sebelum wanita tersebut belum menjadi seorang ibu, atau ketika dia masih menjadi seorang gadis. Karena, bagaimana pun kebiasaan inilah yang akan menjadi karakter selanjutnya dimasa yang akan datang. Misal, kebiasaan para ibu yang ketika masa gadisnya lebih sering digunakan untuk shoping, nongkrong dengan teman temannya, maka kebiasaan ini pun akan terbawa ketika ia menjadi seorang ibu, yakni lebih boros, kumpul bersama teman via online maupun offline. Sebaliknya, kebiasaan para ibu yang ketika masa gadisnya lebih sering digunakan untuk aktif berorganisasi, ikut komunitas bermanfaat, maka akan membuat karakter seorang ibu yang lebih rapi, karena terbiasa untuk mengorganisir sesuatu dan memiliki bakat dari komunitas tertentu.
Sebagai muslimah yang taat, kita telah diberi amanah untuk mengelola waktu yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya. Seperti sumpah Allah kepada waktu yang tertulis di dalam Alqur’an “demi waktu, sungguh manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS al Asr: 1-3). Dan setiap perbuatan yang telah kita lakukan, akan ada pertanggung jawabannya. Pertanggung jawaban inilah yang seharusnya dapat menjadi motivasi besar kepada para ibu untuk bisa selalu membagi waktu 24 jam-nya dengan lebih baik.
Kewajiban sebagai seorang ibu harus dapat dipahami dulu oleh para muslimah, sebelum mereka memasuki mahligai rumah tangga. Sehingga muslimah tersebut akan lebih mengerti dan siap untuk menjadi seorang ibu sholihah teladan bagi keluarga dan masyarakat. Beberapa kewajiban besar menjadi seorang ibu diantaranya adalah:
- Mendampingi dan melayani suami
- Mendidik anak untuk dapat mengenal Rabb-nya dan berakhlaqul karimah di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
- Manajer rumah tangga.
Kewajiban-kewajiban ini yang harus dilakukan oleh seorang ibu dengan baik agar dapat menjadi pemimpin dirumah dengan baik. Seperti tulisan hadist berikut: “Dan seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR Al Bukhari).
Pages: 1 2