Kesehatan

Wahai Akhwat, Jagalah Kesehatan Mental

Oleh: dr.Reggie Sri Kusumadevi

Business photo created by tirachardz – www.freepik.com

Dalam menjalankan perannya sebagai seorang istri, ibu, dan da’i, tentulah seorang akhwat memerlukan energi yang besar, agar semua peran tersebut dapat dijalankan, sebaik mungkin, tidak hanya versi manusia, tapi sesuai versi Allah swt.

Kekuatan ruhiyah, kekuatan fisik, jelas diperlukan untuk dapat menjalankan semua peran tersebut. Namun jangan lupa, kesehatan mental perlu diperhatikan juga, agar semua dapat berjalan secara tawazun.

Berikut ini adalah yang dapat kita lakukan agar kesehatan mental para akhwat terjaga :

  1. Me time dengan Allah swt.

Luangkan waktu untuk berkhalwat, berdzikir kepada Allah dengan khusyuk. Tidak disambi berdzikir sambil memutar cucian di mesin cuci, sambil cuci piring,  sambil memasak, ataupun pekerjaan domestik lainnya. Melakukan semua itu sambal berdzikir, bagus juga. Namun, meluangkan waktu secara khusus, tanpa terpikirkan pekerjaan domestik keluarga, akan memberikan energi yang besar kepada kita.

Dengan mengingat Allah, maka hati akan menjadi tenang.

 

Terdapat tujuh kelompok orang yang luar biasa, salah satunya adalah yang mengingat Allah dalam keadaan sendiri, kemudian ia menangis karena Allah.

 

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ في ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إلا ظلُّهُ ….، ورَجُلٌ ذَكَرَ اللَّه خالِياً فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

 

“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; …. dan [7] seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).” [HR. Bukhari dan Muslim]

 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

 

ﻻﺑﺪ ﻟﻠﻌﺒﺪ ﻣﻦ ﺃﻭﻗﺎﺕ ﻳﻨﻔﺮﺩ ﺑﻬﺎ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻓﻲ ﺩﻋﺎﺋﻪ ﻭﺫﻛﺮﻩ ﻭﺻﻼﺗﻪ ﻭﺗﻔﻜﺮﻩ ﻭﻣﺤﺎﺳﺒﺔ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺇﺻﻼﺡ ﻗﻠﺒﻪ

 

“Hendaklah seorang hamba memiliki waktu-waktu khusus menyendiri untuk berdoa, shalat, merenung, muhasabah dan memperbaiki hatinya”. (Majmu’ Fatawa 10/637)

 

 

 

  1. Merawat tubuh

Dalam Al Qur’an Allah berfirman,

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

 

 

 

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (QS. At-Tin: 04).

Dengan keimanan terhadap ayat tersebut, maka kita berbahagia dan bersyukur dengan wujud fisik yang Allah berikan kepada kita. Tidak perlu bandingkan dengan yang lain. Inilah yang terbaik dari Khaliq yang perlu kita jaga dan pelihara. Berikan waktu dalam sepekan , satu kali untuk merawat tubuh kita. Dengan mandi yang tidak terburu-buru, lakukan perawatan tubuh sperti melulur  tubuh, perawatan rambut, kuku sebagai bentuk penghargaan dan bangga dengan yang Allah berikan kepada lita. Outputnya tubuh jadi segar, harum, dan mental kita menjadi percaya diri, dan kita lebih menghargai diri sendiri.

 

  1. Melakukan hobby yang kita sukai

Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang kita sukai, dengan sebelumnya meminta izin kepada orang tua atau suami, bila agak memerlukan waktu yang agak lama. Tapi bisa saja dilakukan setelah semua amanah hari itu kita selesaikan. Berkebun, berolahraga, membuat craft, bereksperimen resep baru, atau apaun yang kita sukai.  Dengan melakukan hal yang kita sukai, akan menghasilkan hormon kebahagiaan, yang jelas akan mempengaruhi kita dalam beraktivitas  dalam menjalankan peran.

 

  1. Membaca buku dan artikel yang positif dan berita gembira.

Ketika otak mendapatkan informasi positif, kebahagiaan orang, keberhasilan orang yang kita kagumi, teladani , maka rasa gembira akan hadir juga pada diri kita, membawa efek positif yang membuat kita bersemangat pula. Hal ini pun menjadi indikator bersihnya hati kita, terhadap karunia dan kebahagiaan yang terjadi pada orang lain.

 

  1. Memberikan izin mata untuk sebentar melakukan shopping window di media sosial secara bijak.

Melihat tempat-tempat yang ingin kita kunjungi, barang-barang yang kita suka (walau tidak harus kita punya), disholawatkan dan masuk wishlist pun boleh dan sah sah saja, selama itu membuat kita gembira dan tidak menimbulkan masalah (baru).

 

  1. Memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

Kita bisa memberikan sedekah  kepada orang lain, memberikan hadiah kepada yang kita sayangi (sesuai syariah), meringankan kesulitan orang lain, dan semua dilakukan semata-mata karena Allah swt.

Setiap kali bersedekah, makin menguat kebahagiaan dan makin besar kesenangan

 

Allah Ta’ala berfirman :”Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung (QS. 59: 9)

Melakukan hal tersebut, dirutinkan dengan waktu khusus, namun tidak perlu mengambil waktu yang lama, semoga akan menjaga  kesehatan mental kita, sehingga kita dapat menjalankan peran-peran kita dengan gembira dan bahagia.

 

Wallahu ‘alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *