MENDIDIK ANAK DENGAN CINTA
Oleh : Ina Handayani, M.Keb
Ayah bunda, setiap orang tua pasti mempunyai harapan memiliki anak yang sholeh. Harapan tersebut tentu saja kita wujudkan dengan implementasi yang tepat dalam mengasuh anak. Bagaimana bisa mewujudkan harapan tersebut ? Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendidik anak, yaitu :
- Orang tua harus memahami bahwa mendidik anak adalah pertolongan dan petunjuk dari Allah. Terkait hal ini kita sebagai orang tua diajarkan oleh Al qur’an untuk selalu melantunkan do’a seperti yang terdapat dalam Q.S Al-Furqan ayat 74
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”
- Orang tua harus memahami bahwa waktu adalah bagian dari solusi. Setiap orang tua harus berupaya untuk memperbaiki diri. Meyakini bahwa dengan berjalannya waktu kemudian terdapat usaha yang sungguh-sungguh pasti akan menunjukan suatu hasil. Barang siapa yang bersungguh-sungguh mencari kebaikan niscaya akan diberikan kebaikan. Dan bagi siapa saja yang bersungguh-sungguh menjauhi keburukan niscaya akan terhindar dari keburukan
- Memahami bahwa peran mendidik adalah dari ayah dan ibu. Peranan yang saling melengkapi dan tidak bisa menggantikan. Seorang ayah adalah sumber keputusan dan ketegasan, sedangkan ibu adalah sumber kasih sayang dan kelembutan.
- Menciptakan rasa percaya antara orang tua dan anak dengan dasar rasa hormat dan cinta, tidak menuduh tetapi menanyai dan meminta penjelasan. Jangan melukai perasaannya. Jangan menjadi lawan dan musuh mereka, tapi jadilah orang yang mereka butuhkan.
- Memahami pentingnya tercipta suasana jiwa yang tenang di dalam rumah dan pengaruhnya terhadap ketenangan jiwa anak
Setelah memperhatikan hal-hal tersebut diatas, pahami bahasa cintanya anak. Orang tua bisa melakukan pendekatan pada anak melalui bahasa cinta tersebut.Setiap orang tua pasti sudah merasa mendidik anaknya dengan penuh cinta. Tetapi kenapa ada anak yang merasa tidak dicintai , sehingga anak bertingkah untuk mendapatkan perhatian khusus dari orang tua. Hal ini terjadi karena saluran cinta anak berbeda dengan saluran cinta orang tua. Dengan menyelaraskan saluran cinta anak dan orang tua, InsyaAllah bahasa cinta orang tua bisa dirasakan oleh anak.
Anak mempunyai bahasa cinta yang berbeda-beda. Seorang konselor dan penulis The 5 Love Language, Gary Chapman menjelaskan; ada lima bahasa cinta, yaitu sentuhan fisik, hadiah, kata-kata positif, quality time, dan acts of service (memberikan bantuan).
- Sentuhan fisik, anak yang memiliki bahasa cinta sentuhan fisik akan merasa disayang ketika orang tua memberikan sentuhan fisik seperti sentuhan, pelukan , ciuman
- Hadiah, Seorang anak yang dengan bahasa cinta hadiah , akan merasakan dicintai dan disayangi ketika diberikan hadiah, kejutan atau diberikan apresiasi terhadap prestasi yang diperolehnya.
- Kata-kata positif, Anak dengan bahasa cinta ini akan merasa sangat senang jika diberikan pujian atau kata-kata yang menunjukan kekaguman kita kepadanya. Mengucapkan kata pintar, cerdas, terimakasih dan lain-lain. Ungkapan sayang ayah bunda pun bisa disampaikan melalui kata-kata dengan mengucapkan “ayah bunda sayang kamu”, “ kamu kebanggaan ayah bunda” dan lain-lain.
- Quality Time, untuk bahasa cinta ini anak akan merasa disayangi ketika ayah bunda selalu meluangkan waktu bersamanya. Menyempatkan waktu jalan- jalan atau membuat jadwal khusus untuk bersama, walaupun hanya untuk bermain di rumah.
- Acts of service, Mungkin untuk bahasa cinta ini kadang ayah bunda khawatir akan memanjakan anak, tapi ternyata memberi bantuan kepada anak dengan bahasa cinta ini akan sangat berarti. Ayah bunda menemani dan membantunya belajar, membantu memilihkan pakaian dan lain-lain. Tentu saja tetap selektif dalam membantunya supaya anak juga belajar untuk mandiri.
Bagaimana ayah bunda bisa memahami bahasa cinta ini ? Perhatikan perilaku anak, dengan bahasa cinta yang mana dia lebih senang diperlakukan oleh ayah dan bunda. Berikut ini beberapa hal yang bisa ayah bunda lakukan :
- Amati bagaimana anak mengekspresikan cintanya kepada ayah bunda
- Perhatikan apa yang sering jadi permintaannya
- Perhatikan apa yang sering menjadi keluhannya
- Memberi pilihan kepada anak dan perhatikan yang mana yang ia pilih. Misalnya saat anak berprestasi aya bunda menawarkan mau di berikan hadiah atau jalan-jalan bersama
Bahasa cinta yang ayah bunda berikan akan memberikan energi positif. Ibarat sebuah handphone yang ketika baterainya low perlu di charger. Cinta adalah bahan bakar untuk hati. Memberikan rasa sayang dengan bahasa cinta yang tepat juga akan memberikan charger untuk jiwanya. Bahasa cinta adalah sebuah cara komunikasi yang sesuai untuk anak agar ia merasa “benar-benar” dicintai. Anak yang merasa dicintai akan meningkatkan harga dirinya, kepercayaan diri, lebih ceria dan hubungannya dengan orang tua lebih berkualitas.
Apapun dominasi bahasa anak, kunci keberhasilan orang tua dalam memberi pengaruh kepada anak adalah kasih sayang, empati dan kelembutan hati. Dengan suara yang lembut, tatapan mata yang teduh dan empati dari orang tua, pesan-pesan agama yang disampaikan dengan cepat menembus fikiran dan hati seorang anak.
Mempraktikan bahasa cinta ini bisa dimulai sejak bayi dalam kandungan, ketika bunda sedang hamil kemudian membelai perut, membacakan Al qur’an kemudian memberikan kata-kata lembut penuh motivasi. Kata-kata lembut dan sentuhan ini bisa dirasakan oleh bayi didalam kandungan. Begitu juga bagi seorang ayah yang sebelum berangkat kerja mengelus perut istrinya saat sedang mengandung kemudian mengucapkan kata-kata motivasi. Hal-hal ini dapat membangun bahasa cinta yang sudah dimulai sejak bayi dalam kandungan.
Sejak anak masih bayi hingga masa pertumbuhan otaknya, orang tua dilarang marah dan berbicara kasar pada anaknya. Dampaknya sangat negatif sebagaimana yang ditunjukkan oleh hasil penelitian Lise Gliot. Berdasarkan penelitian bahwa pada setiap kepala seorang anak, terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang siap tumbuh. Akan tetapi satu bentakan, makian, perkataan kasar, atau yang sejenisnya kepada anak yang masih dalam masa pertumbuhan, akan berakibat sangat fatal. Karena satu bentakan atau perkataan yang kasar, dapat membunuh lebih satu milyar sel otak saat itu juga. Bahkan sebuah pukulan atau cubitan yang disertai bentakan, akan membunuh bermilyar-milyar sel otak saat itu juga. Sebaliknya, satu pujian, pelukan dan kasih sayanga, akan membangun kecerdasan anak dengan baik dengan perkembangan otak dengan sanga cepat.
Ayah bunda, Setiap anak itu unik dan tidak sama antara satu dan lainnya dalam berbagai hal, meskipun dilahirkan oleh ibu yang sama. Beruntunglah ayah bunda yang mampu memahami keunikan anaknya, termasuk dominasi bahasa cintanya, sehingga mereka mampu mendidik dengan penuh cinta, dan anakpun merasa dicintai.
Sumber :
Rabi’, 2020, Membumikan Harapan, Era Intermedia, Solo
https://berkeluarga.id/2021/02/11/selain-i-love-you-ini-5-bahasa-cinta-anak/
https://cantik.tempo.co/read/862365/5-bahasa-cinta-anak-buah-hati-anda-dominan-yang-mana
Salami, 2018, Mendidik anak dengan cinta, Gender Equality International Journal of Child and Gender Studies, vol 4 no 2 : 29-35
Penulis adalah Ketua Lumigar Bogor Family (LBF) dan berprofesi sebagai Dosen serta beraktivitas menjadi tim konselor pranikah dan keluarga Rumah Bahagia LBF.